Sejumlah studi menunjukkan bahwa salah satu cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan tingkat pemahaman anak ialah melalui gamifikasi. Sebagai contoh, game pada umumnya memberikan misi kepada para pemain untuk mencapai kenaikan level. Mekanisme ini akan memotivasi anak untuk meningkatkan skill mereka demi mencapai level tertentu.
Namun, agar waktu screen time anak bisa optimal, perlu dipilih aktivitas online dengan tepat. StoryChopsticks, lembaga kursus bahasa Mandarin berbasis di Singapura dan telah hadir di Indonesia sejak tahun lalu, memperkenalkan inovasi belajar yang baru. Jika sebelumnya menawarkan pendekatan menyenangkan untuk anak-anak belajar bahasa Mandarin, yaitu melalui storytelling buku cerita bergambar yang penuh ilustrasi indah, flashcard, dan buku gambar, kini meluncurkan sekolah virtual Storyland.
Acara bertajuk StoryLand Online Carnival yang dihadiri 200 anak usia 3-12 tahun dari 10 negara di dunia ini mengajak anak-anak bergabung dalam berbagai kegiatan, seperti mengikuti sesi dongeng, permainan, serta bersosialisasi dengan anak-anak lain. Pada penghujung acara, mereka berkolaborasi membuat cerita berbahasa Mandarin menggunakan kosa kata yang telah mereka pelajari.
StoryLand sendiri adalah sekolah virtual dua dimensi dalam platform Gather, yang didesain untuk memancing imajinasi dan kreativitas anak. Di dalam platform, anak-anak bisa belajar di ruang-ruang kelas virtual bersama para guru lewat video, mengeksplorasi lingkungan virtual yang banyak bertuliskan aksara Mandarin, hingga bersosialisasi bersama teman dari negara-negara berbeda menggunakan fasilitas chat.
“Belajar secara virtual memungkinkan semua anak bisa mengakses pendidikan berkualitas tinggi dari mana saja. Ketika Facebook, Microsoft dan Google berusaha menciptakan metaverse untuk aktivitas sehari-hari, kami menggunakan metaverse untuk pendidikan,” kata Sun Yuanxin, pendiri StoryChopsticks dalam acara peluncuran StoryLand.
Keberadaan StoryLand akan menggantikan sepenuhnya metode belajar StoryChopsticks yang sebelumnya menggunakan format video conference. Penggunaan platform menarik ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas screen time anak-anak, sehingga mereka dapat terlibat secara aktif.
Menurut Putu Andani, Psikolog Klinis Anak dari TigaGenerasi, akan sangat menarik apabila aktivitas belajar online bisa menawarkan pengalaman belajar sekaligus bersosialisasi. Terutama saat pandemi seperti sekarang, interaksi sosial kita sudah jauh menurun. “Saya rasa, jika ada platform yang memungkinkan hal tersebut, orang tua bisa mencoba dan mengeksplorasi, lalu melihat dampaknya pada anak,” jelas Putu.
Baca juga:
Original content: womensobsession.com Storychopsticks Luncurkan Sekolah Virtual Storyland