Masa anak-anak menjadi waktu yang tepat untuknya belajar dan mengenal berbagai hal. Salah satunya adalah belajar bahasa baru (asing) untuk mereka. Bahasa Inggris dikenal sebagai basaha asing terbesar yang dipelajari saat ini.
Selain itu Mama juga bisa mengajarkan bahasa Mandarin ke anak lebih mudah lewat storytelling lho!
Menurut penelitian dari Universitas Harvard, keterampilan berpikir kritis dan fleksibilitas pikiran meningkat secara signifikan bila anak-anak belajar bahasa asing pada usia yang lebih muda. Usia 3-4 tahun menjadi waktu yang tepat untuk memulai mengajari anak bahasa asing.
Penelitian menunjukkan bahwa 50 persen dari kemampuan manusia untuk belajar dikembangkan pada usia 4 tahun dan 30 persen dikembangkan pada usia 8 tahun.
Inilah mengapa orangtua dapat mulai mengajarkan bahasa asing pada anak sejak ia berusia 3 tahun. Sementara itu, pengajaran bahasa yang lebih intensif bisa dilakukan setelahnya atau usia 5-7 tahun.
Salah satu cara menarik dan efektif untuk pengajaran bahasa ke anak yakni dengan storytelling (mendongeng/bercerita).
Storytelling adalah cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita kepada anak baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara. Storytelling ini sudah dipakai sebagai metode pengajaran berbagai bidang keilmuan kepada anak-anak. Sebab, peran dari storytelling ini bisa membuat anak ikut terlibat dan memposisikan dirinya dalam cerita tersebut. Anak-anak pun lebih mudah memahami makna yang ingin disampaikan.
Berikut Popmama.com rangkum cara mengajarkan bahasa Mandarin lebih mudah dengan storytelling.
1. Belajar bahasa Mandarin lewat buku dengan cerita menarik
Salah satu bentuk storytelling paling tua yang bisa menjadi metode pengajaran bahasa asing ke anak adalah lewat buku cerita. Bukan sembarang buku, cerita yang terdapat dalam buku tersebut harus menarik dan menyegarkan mata bagi anak-anak.
I-Ling Wang, Asisten Profesor dari Yu Da University of Science and Technology, Taiwan, bidang pendidikan anak usia dini, mengatakan bahwa anak-anak di usia dini bisa lebih mengerti konteks dan belajar bahasa lebih mudah dengan storytelling. Apalagi didukung dengan cerita yang menarik.
“Banyak pakar pendidikan anak usia dini terus mempromosikan membaca karena buku cerita tidak hanya memungkinkan anak-anak untuk belajar bahasa, tetapi juga meningkatkan imajinasi mereka melalui cerita dan gambar,” ujarnya dalam acara webinar peluncuran buku Zongzi (粽子) #1 – Childhood Rhapsody oleh StoryChopsticks, Minggu (27/6/2021).
2. Cara mengasah kreativitas bahasa Mandarin anak
Lewat membaca buku dengan gambar dan cerita anak, rasa penasarannya akan diasah untuk memahami cerita dari bahasa Mandarin yang ada di sana. Anak-anak lalu bisa didorong untuk membuat cerita versi dirinya meski sederhana.
Hal ini bisa mengasah kemampuan berpikir kreatif, logika bahasa asing dan kepercayaan diri anak lebih baik.
“Tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk berbicara bahasa Mandarin, tetapi untuk menuntun mereka belajar tentang dunia karena bisa mengatur cerita mereka sendiri. Mereka akan merasakan proses, percaya pada kemampuan diri, dan menghargai kreasi mereka. Dalam lukisan anak-anak ada alur cerita kreatif, dan dalam karakter Cina kita melihat kekuatan belajar mereka yang aktif dan positif,” ujar I-Ling Wang.
3. Melatih bahasa Mandarin anak dengan membuat cerita karangan mereka sendiri
Dengan mendorong anak bisa menciptakan kreasi mereka sendiri lewat cerita sederhana karangan mereka, I-Ling Wang percaya bahwa di masa depan, anak-anak tidak hanya akan bisa mendengarkan, membaca, dan menulis bahasa asing yang dipelajarinya dengan baik.
Namun, juga akan bisa menghargai, menciptakan, dan merasakan keindahan kata-kata dengan makna yang dalam.
Metode pembelajaran bahasa Mandarin yang menarik melalui story telling, flash card, dan praktik membuat cerita setiap minggu bisa menjadi salah satu yang bisa ditiru.
“Anak-anak secara alami menjadi kreatif dan merasakan pengalaman belajar baik jika mereka terlibat secara aktif. Kami merancang proses pembelajaran agar anak-anak dapat segera melihat, menyentuh, dan bahkan mempromosikan hasil pembelajaran mereka,” kata Chuang Wan Ting, salah satu pendiri dan Kepala Sekolah StoryChopsticks dalam acara yang sama.
Orangtua, guru dan pendamping berperan besar dalam hal ini. Anak-anak akan didampingi mulai dari pengenalan bahasa asing dari awal dengan dibacakan cerita.
Dari waktu ke waktu, anak bisa mengikuti arahan guru dan orangtua untuk aktif terlibat. Mulai dari membaca cerita sendiri hingga akhirnya bisa membuat karangan mereka dari bahasa Mandarin.
Itulah tadi informasi soal mengajarkan bahasa Mandarin ke anak lebih mudah lewat storytelling. Mama bisa mengikuti tips di atas apabila tertarik mengajarkan bahasa asing terutama bahasa Mandarin ke anak.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Baca juga:
Original content: popmama.com Lewat Storytelling Anak Lebih Mudah Dan Cepat Belajar Bahasa Asing