SIAPGRAK.COM – Banyak anak dan orangtua yang mengeluh jenuh dan bosan dengan kegiatan belajar online. Tapi sebuah inovasi unik dilakukan lembaga kursus bahasa Mandarin StroyChopsticks yang meluncurkan sekolah virtual storyland.
Anak-anak akan diajak masuk ruang kelas virtual, belajar bahasa Mandarin dengan menggunakan barang-barang yang terlihat di ruang virtual tersebut, serta bisa bersosialisasi dengan guru dan murid-murid dari negara lain.
Sekolah virtual Storyland bisa jadi solusi untuk anak yang jenuh hanya menonton penjelasan guru lewat video. Melalui sekolah virtual ini, anak bisa lebih bereksplorasi seumpama bermain game, menggunakan karakter avatar khusus yang bisa berjalan ke sana ke mari.
Uniknya, sekolah virtual ini didesain mirip dunia game yang bisa memancing imajinasi dan kreativitas anak. Bahkan di dalam platform juga disediakan ruang-ruang kelas yang bisa didatangi oleh para avatar.
Anak juga bisa mengeksplorasi berjalan-jalan virtual di lingkungan sekolah, di mana ada lapangan dan area bermain dengan keterangan menggunakan aksara Mandarin.
Bahkan uniknya lagi, saat tiap karakter avatar yang dimainkan ini bersentuhan, secara otomatis bisa saling berbicara lewat video dan suara, dengan orang di berbagai negara yang memainkan karakter avatar lain.
“Belajar secara virtual memungkinkan semua anak bisa mengakses pendidikan berkualitas tinggi dari mana saja. Ketika Facebook, Microsoft dan Google berusaha menciptakan metaverse untuk aktivitas sehari-hari, kami menggunakan metaverse untuk pendidikan,” kata Sun Yuanxin, pendiri StoryChopsticks dalam acara peluncuran StoryLand, Sabtu, (28/8/2021).
Metaverse adalah realitas digital tempat orang bisa berbagi ruang virtual, semacam media sosial tiga dimensi yang bisa diakses secara real time. Di dalamnya, kita bisa belajar, bekerja, bermain, dan bersosialisasi.
“Dengan peluncuran sekolah virtual ini, kami berharap bisa menyediakan lingkungan belajar yang menarik. Anak-anak akan segera terbenam dalam taman bermain virtual ini, dan akan lebih bersemangat berkreasi menciptakan cerita mereka sendiri,” ujar Wan Ting, Education Head of StoryChopsticks.
Keberadaan sekolah akan menggantikan sepenuhnya metode belajar StoryChopsticks yang sebelumnya menggunakan format video conference.
Dilengkapi dengan buku cerita dan flashcard, metode pengajaran ini akan mendorong anak-anak berimajinasi secara mandiri, dan terpacu untuk membuat cerita versi mereka sendiri menggunakan flashcard.
Baca juga:
Original content: siapgrak.com Sekolah Virtual Agar Anak Tidak Jenuh